Senin, 13 April 2020

Cuci Tangan untuk Menjaga Kesehatan



Menurut Regu Depkes (1987) mencuci tangan merupakan membersihkan tangan dari semua kotoran, dimulai dari ujung jari hingga siku dan lengan dengan cara tertentu layak dengan kebutuhan. Sementara itu menurut Perry & Potter (2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengaturan infeksi.

Cuci tangan merupakan progres membuang kotoran dan debu secara mekanik dari kulit kedua belah tangan dengan menggunakan sabun dan air (Tietjen, et.al., 2004). Meski menurut Purohito (1995) mencuci tangan merupakan syarat utama yang sepatutnya dipenuhi sebelum melakukan perbuatan keperawatan contohnya: memasang infus, mengambil spesimen. Infeksi yang di akibatkan dari pemberian pelayanan kesehatan atau terjadi pada fasilitas pelayanan kesehatan. Infeksi ini berhubungan dengan prosedur diagnostik atau terapeutik dan tak jarang termasuk memanjangnya waktu tinggal di rumah sakit (Perry & Potter, 2000).

Mencuci tangan merupakan membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, supaya bakteri yang menempel pada tangan benar-benar sirna. Mencuci tangan juga mengurangi pemindahan mikroba ke pasien dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada kuku, tangan dan lengan (Schaffer, et.al., 2000). Cuci tangan sepatutnya dilakukan dengan baik dan benar sebelum dan sesudah melakukan perbuatan perawatan padahal menggunakan sarung tangan atau alat pelindung lain. Peralatan ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat di kurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi. Tangan sepatutnya di cuci sebelum dan sesudah menggunakan sarung tangan. Cuci tangan tidak dapat digantikan oleh penerapan sarung tangan.



    Tujuan Cuci Tangan

Menurut Susiati (2008), tujuan dijalankannya cuci tangan merupakan untuk :

    Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan
    Mencegah infeksi silang (cross infection)
    Menjaga situasi steril
    Melindungi diri dan pasien dari infeksi
    Memberikan perasaan segar dan bersih.


    Indikasi Cuci Tangan

Indikasi untuk mencuci tangan menurut Depkes RI. (1993) merupakan :

    Sebelum melakukan prosedur invasif contohnya : menyuntik, pemasangan kateter dan pemasangan alat bantu pernapasan
    Sebelum melakukan asuhan keperawatan seketika
    Sebelum dan sesudah merawat setiap jenis luka
    Sesudah perbuatan tertentu, tangan diduga tercemar dengan mikroorganisme terlebih pada perbuatan yang memungkinkan kontak dengan darah, selaput lendir, cairan tubuh, sekresi atau ekresi
    Sesudah menyentuh benda yang kemungkinan terkontaminasi dengan mikroorganisme virulenatau secara epidemiologis merupakan mikroorganisme penting. Benda ini termasuk pengukur air kencing atau alat penampung sekresi
    Sesudah melakukan asuhan keperawatan seketika pada pasien yang terinfeksi atau kemungkinan kolonisasi mikroorganisme yang bermakna secara klinis atau  epidemiologis
    Tiap-tiap kontak dengan pasien-pasien di unit resiko tinggi
    Sesudah melakukan asuhan seketika maupun tidak seketika pada pasien yang tidak infeksius



    Profit Mencuci Tangan

Menurut Puruhito (1995), cuci tangan akan memberikan keuntungan sebagai berikut:

    Dapat mengurangi infeksi nosokomial
    Jumlah bakteri yang terbasmi lebih banyak sehingga tangan lebih bersih dibandingkan dengan tidak mencuci tangan
    Dari segi praktis, terbukti lebih murah dari pada tidak mencuci tangan sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi nosokomial



    Variasi-jenis cuci tangan dan cara cuci tangan

Cuci tangan dalam bidang medis dibedakan menjadi beberapa jenis, merupakan cuci tangan medical (medical hand washing), cuci tangan surgical (surgical hand washing) dan cuci tangan operasi (operating theatre hand washing). Adapun cara untuk melakukan cuci tangan hal yang demikian dapat dibedakan dalam beberapa teknik antara lain sebagai berikut ini

    Teknik mencuci tangan lazim

Teknik mencuci tangan lazim merupakan membersihkan tangan dengan

sabun dan air bersih yang mengalir atau yang disiramkan, biasanya diterapkan sebelum dan sesudah melakukan perbuatan yang tidak mempunyai resiko penularan penyakit.

Peralatan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan lazim merupakan setiap wastafel dilengkapi dengan peralatan cuci tangan layak standar rumah sakit (contohnya kran air bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, daerah sampah injak tertutup yang dilapisi kantung sampah medis atau kantung plastik berwarna kuning untuk sampah yang terkontaminasi atau terinfeksi), alat pengering seperti tisu, lap tangan (hand towel), sarung tangan  (gloves) , sabun cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi sebagai antiseptik,  lotion tangan, serta di bawah wastefel terdapat alas kaki dari bahan handuk. Prosedur kerja cara mencuci tangan lazim merupakan sebagai berikut:

    Melepaskan semua benda yang menempel pada daerah tangan, seperti cincin atau jam tangan
    Mengontrol posisi berdiri kepada kran air supaya memperoleh posisi yang nyaman
    Membuka kran air dengan mengatur temperatur airnya
    Menuangkan sabun cair ke telapak tangan
    Mengerjakan gerakan tangan, dimulai dari meratakan sabun dengan kedua telapak tangan, kemudian kedua punggung telapak tangan saling menumpuk, bergantian, untuk membersihkan sela- sela jari
    Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan
    Membersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara bergantian kemudian membersihkan ibu jari dan lengan secara bergantian
    Membersihkan (membilas) tangan dengan air yang mengalir hingga bersih sehingga tidak ada cairan sabun dengan ujung tangan menghadap ke bawah
    Menutup kran air menggunakan siku, bukan dengan jari sebab jari yang sudah selesai kita cuci pada prinsipnya bersih
    Pada ketika meninggalkan daerah cuci tangan, daerah hal yang demikian dalam situasi rapi dan bersih. Peralatan yang perlu diingat sesudah melakukan cuci tangan merupakan mengeringkan tangan dengan hand towel.


    Teknik mencuci tangan aseptik

Mencuci tangan aseptik merupakan cuci tangan yang dilakukan sebelum perbuatan aseptik pada pasien dengan menggunakan antiseptik. Mencuci tangan dengan larutan disinfektan, terlebih bagi petugas yang berhubungan dengan pasien yang mempunyai penyakit menular atau sebelum melakukan perbuatan bedah aseptik dengan antiseptik dan sikat steril. rosedur mencuci tangan aseptik  sama dengan persiapan dan prosedur pada cuci tangan higienis atau cuci tangan lazim, hanya saja bahan deterjen atau sabun diganti dengan antiseptik dan sesudah mencuci tangan tidak boleh menyentuh bahan yang tidak steril.


    Teknik Mencuci Tangan Steril

Teknik mencuci tangan steril merupakan mencuci tangan secara steril (suci hama), terlebih seandainya akan membantu perbuatan pembedahan atau operasi. Peralatan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan steril merupakan menyediakan bak cuci tangan dengan pedal kaki atau pengontrol lutut, sabun antimikrobial (non-iritasi, spektrum luas, kerja kencang), sikat scrub bedah dengan pembersih kuku dari plastik,  masker kertas dan topi atau penutup kepala,  handuk steril,  pakaian di ruang scrub dan pelindung mata, penutup sepatu.

0 komentar

Posting Komentar